Hai . . .
Jumpa lagi di Bio Atmosphere .
Di sepanjang jalan yang kita lewati sehari-hari,
terkadang terdapat pohon di samping kiri atau kanannya. Kenapasih ? Apa gunanya
?
Seperti yang kita tau, untuk berfotosintesis pohon memerlukan
air dan karbon dioksida (CO2). Dan kendaraan kita mengeluarkan gas
CO yang dapat dimanfaatkan tumbuhan untuk melakukan fotosintesis. Jadi manfaat
tanaman yang ditanam dipinggir jalan adalah untuk mengurangi gas-gas yang
diproduksi oleh kendaraan bermotor, dan digunakan untuk berfotosintesis oleh
tumbuhan. Bahkan ada beberapa jenis tanaman yang punya kemampuan besar dalam
menyerap gas karbon dioksida. Pohon trembesi
(Samanea saman), dan Cassia (Cassia sp) merupakan salah satu contoh tumbuhan yang kemampuan menyerap
CO2-nya sangat besar hingga mencapai ribuan kg/tahun.
Banyak faktor yang mempengaruhi daya serap karbondioksida. Daintaranya ditentukan oleh mutu klorofil. Mutu klorofil ditentukan berdasarkan banyak sedikitnya magnesium yang menjadi inti klorofil. Semakin besar tingkat magnesium, daun akan berwarna hijau gelap.
Daya serap karbondioksida sebuah pohon juga ditentukan oleh luas keseluruhan daun, umur daun, dan fase pertumbuhan tanaman. Selain itu, pohon-pohon yang berbunga dan berbuah memiliki kemampuan fotosintesis yang lebih tinggi sehingga mampu sebagai penyerap karbondioksida yang lebih baik. faktor lainnya yang ikut menentukan daya serap karbondioksida adalah suhu, dan sinar matahari, ketersediaan air.
Berikut merupakan daftartanaman yang mempunyai daya serap karbondioksida yang tinggi berdasarkan hasil roset Endes N. Dahlan. (No, nama pohon, nama latin, daya serap):
1. Trembesi, Samanea saman, 28.488,39 kg/tahun
2. Cassia, Cassia
sp, 5.295,47 kg/tahun
3. Kenanga, Canangium odoratum, 756,59 kg/tahun
4. Pingku, Dyxoxylum excelsum, 720,49 kg/tahun
5. Beringin, Ficus benyamina, 535,90 kg/tahun
6. Krey payung, Fellicium decipiens, 404,83
kg/tahun
7. Matoa, Pometia pinnata, 329,76 kg/tahun
8. Mahoni, Swettiana mahagoni, 295,73 kg/tahun
9. Saga, Adenanthera pavoniana, 221,18
kg/tahun
10. Bungur, Lagerstroemia speciosa, 160,14
kg/tahun
11. Jati, Tectona grandis, 135,27 kg/tahun
12. Nangka, Arthocarpus heterophyllus, 126,51
kg/tahun
13. Johar, Cassia grandis, 116,25 kg/tahun
14. Sirsak, Annona muricata, 75,29 kg/tahun
15. Puspa, Schima wallichii, 63,31 kg/tahun
16. Akasia, Acacia auriculiformis, 48,68
kg/tahun
17. Flamboyan, Delonix regia, 42,20 kg/tahun
18. Sawo kecik, Maniilkara kauki, 36,19 kg/tahun
19. Tanjung, Mimusops elengi, 34,29 kg/tahun
20. Bunga merak, Caesalpinia pulcherrima, 30,95
kg/tahun
21. Sempur, Dilenia retusa, 24,24 kg/tahun
22. Khaya, Khaya anthotheca, 21,90 kg/tahun
23. Merbau pantai, Intsia bijuga, 19,25
kg/tahun
24. Akasia, Acacia mangium, 15,19 kg/tahun
25. Angsana, Pterocarpus indicus, 11,12 kg/tahun
26. Asam kranji, Pithecelobium dulce, 8,48 kg/tahun
27. Saputangan, Maniltoa grandiflora, 8,26 kg/tahun
28. Dadap merah, Erythrina cristagalli, 4,55
kg/tahun
29. Rambutan, Nephelium lappaceum, 2,19 kg/tahun
30. Asam, Tamarindus indica, 1,49 kg/tahun
31. Kempas, Coompasia excelsa, 0,20 kg/tahun
Tumbuhan-tumbuhan tersebut adalah jagoan penyerap karbondioksida
berdasarkan riset yang dilakukan oleh Endes N. Dahlan yang dipublish awal 2008.
Demikian adalah tanaman yang dapat menyerap karbondioksida.
Semoga bermanfaat. . .
0 komentar:
Posting Komentar