Senin, 26 November 2012

Terapi Gen Pertama Berhasil Melawan Penurunan Terkait Penuaan: Rentang Usia Tikus Memanjang hingga 24% dengan Satu Perawatan


                Weee . . . ketemu lagi nih di BIO ATMOSPHERE . . .

             Kali ini saya akan membahas penemuan terbaru, yaitu mengenai “terapi gen pertama berhasil melawan penurunan terkait penuaan”. Yuk mari kita simak beritanya sobat . . . .


        Rabu, 23 Mei 2012 - Sebuah studi baru melakukan induksi sel untuk mengekspresikan telomerase, sebuah enzim yang secara metaforis memperlambat jam biologis ternyata berhasil. Penelitian ini memberikan bukti prinsipil kalau pendekatan yang mudah dan aman ini dapat secara efektif memperpanjang umur sehat.


Sejumlah studi telah menunjukkan kalau mungkin memperpanjang usia rata-rata individu dari banyak spesies, termasuk mamalia, dengan bertindak pada gen  tertentu. Hingga kini, walau begitu, ini artinya harus mengubah gen hewan tersebut sejak tahap janin – pendekatan yang tidak praktis bagi manusia. Para peneliti dari Pusat Penelitian Kanker Nasional Spanyol (CNIO) dipimpin oleh direktur Mario Blasco, menunjukkan kalau rentang usia tikus dapat diperpanjang dengan memberikan perawatan pada usia dewasa langsung pada gen hewan tersebut. Dan mereka melakukannya dengan terapi gen, sebuah strategi yang sebelumnya belum pernah dilakukan untuk melawan penuaan. Terapi ini ditemukan aman dan efektif pada tikus.
 Hasilnya baru saja diterbitkan dalam jurnal   EMBO Molecular Medicine. Tim CNIO, bekerja sama dengan Eduard Ayuso dan Fatima Bosch dari Pusat Bioteknologi Hewan dan Terapi Gen di  Universitat Auto?noma de Barcelona (UAB), merawat tikus dewasa (usia satu tahun) dan tua (usia dua tahun) dengan terapi gen yang mengirimkan efek “meremajakan” pada kedua kasus, menurut para peneliti.
 Tikus yang dirawat pada usia satu tahun hidup 24% lebih lama secara rata-rata dan yang dirawat pada usia dua tahun lebih lama 13%. Terapi ini, lebih lanjut, menghasilkan perbaikan pada kesehatan hewan ini, menghambat penyakit terkait penuaan untuk muncul – seperti osteoporosis dan resistensi insulin – dan mencapai pembacaan yang lebih baik pada indikator penuaan seperti koordinasi syaraf otot.
 Terapi gen ini terdiri dari memperlakukan hewan dengan virus yang dimodifikasi DNA nya, gen virus diganti dengan enzim telomerase, yang berperan kunci pada penuaan. Telomerase memperbaiki ujung ekstrim dari kromosom yang disebut telomere, dan dengan ini memperlambat sel dan karenanya jam biologis tubuh. Ketika hewan terinfeksi, virus ini bertindak sebagai kendaraan untuk memasok gen telomerase ke dalam sel.
 Studi ini “menunjukkan kalau mungkin mengembangkan sebuah terapi gen anti penuaan berbasis telomerase tanpa meningkatkan insiden kanker,” kata para peneliti. “Organisme menua menumpuk kerusakan dalam DNA mereka karena pemendekan telomerase, studi ini menemukan kalau sebuah terapi gen berbasis produksi telomerase dapat memperbaiki atau memperlambat kerusakan jenis ini,” tambah mereka.

Menyetel Ulang Jam Biologis
Telomere adalah tutup yang melindungi ujung kromosom, namun ia tidak dapat melakukannya terus menerus: tiap kali sel membelah telomere menjadi semakin pendek, hingga terlalu pendek sehingga tidak lagi berfungsi. Sel, sebagai hasilnya, berhenti membelah dan menua atau mati. Telomerase mencegah telomere memendek atau bahkan menyusun ulangnya. Apa yang ia lakukan, pada dasarnya, menghentikan atau menyetel ulang jam biologis sel.
 Namun pada sebagian besar sel, gen telomerase hanya aktif sebelum lahir; sel pada organisme dewasa, dengan beberapa pengecualian, tidak memiliki telomerase. Pengecualian ini adalah sel punca dewasa dan sel kanker, yang membelah tak terbatas dan karenanya abadi – faktanya beberapa studi menunjukkan kalau ekspresi telomerase adalah kunci keabadian sel tumor.
 Resiko ini lah yang menyebabkan perkembangan tumor menghambat penyelidikan terapi anti penuaan berbasis telomerase.
 Tahun 2007, kelompok Blasco menunjukkan kalau adalah mungkin memperpanjang usia tikus transgenik, yang genomnya telah diubah secara permanen pada tahap janin, dengan menyebabkan sel mereka mengekspresikan telomerase dan juga salinan ekstra gen resisten kanker. Hewan ini hidup 40% lebih panjang dari normal dan tidak mengembangkan kanker.
 Tikus yang menjadi subjek terapi gen sekarang dalam uji sejenis untuk kanker. Para peneliti percaya ini karena terapi dimulai ketika hewan itu dewasa sehingga tidak cukup waktu untuk menumpuk jumlah pembelahan menyimpang untuk kemunculan tumor.
Juga yang penting adalah jenis virus yang digunakan untuk membawa gen telomerase ke sel. Para pengarang memilih virus yang terbukti aman yang telah berhasil dipakai dalam perawatan terapi gen hemofilia dan penyakit mata. Khususnya, mereka merupakan virus non replikasi dari yang lain yang tidak patogen pada manusia.
Studi ini terutama dipandang sebagai “bukti prinsip kalau terapi gen telomerase itu mungkin dan merupakan pendekatan yang aman untuk meningkatkan rentang usia dan melawan penyakit yang berasosiasi dengan telomere pendek,” kata Virginia Boccardi (Second University of Naples) dan Utz Herbig (New Jersey Medical School-­?University Hospital Cancer Centre) dalam sebuah komentar yang diterbitkan dalam jurnal yang sama.
Walaupun terapi ini tidak dapat diterapkan sebagai perawatan anti penuaan pada manusia dalam jangka pendek, ia dapat membuka pilihan baru perawatan penyakit yang berkaitan dengan adanya jaringan dalam telomere yang pendek secara abnormal, seperti dalam beberapa kasus fibrosis pulmoner.
Usia Sehat yang Lebih Panjang
Seperti dikatakan Blasco, “penuaan saat ini tidak dipandang sebagai penyakit, namun para peneliti cenderung mulai memandang kalau ini adalah asal usul resistensi insulin atau penyakit kardiovaskuler, yang insidennya meningkat seiring bertambahnya usia. Dalam merawat penuaan sel, kita dapat mencegah penyakit ini.”
Dengan melihat pada terapi yang sedang diuji, Bosch menjelaskan: “Karena vektor yang kami gunakan untuk mengekspresikan gen target (telomerase) dalam jangka panjang, kami mampu menggunakan satu perawatan saja. Ini hanya merupakan solusi praktis bagi terapi anti penuaan, karena strategi lain membutuhkan obat untuk diberikan sepanjang usia pasien, meningkatkan resiko efek samping.”

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Pake template ini aja..aku suka... *gak ada yang butuh pendapatku.
Tapi sejak kapan ada pelangi di daerah bersalju? Atau memang sudah ada hanya saja aku tak tahu? *plakk.
Lanjutkan pekerjaanmu nakk :D

Unknown mengatakan...

wehehehe . . .
sejak aku buat blog makane ada pelangi di daerah bersalju .

Posting Komentar

 
Design Downloaded from Free Blogger Templates | Free Website Templates