Minggu, 11 November 2012

SEL

A. TEORI MENGENAI SEL
Beberapa ahli telah mencoba menyelidiki tentang struktur dan fungsi sel, dan kemudian muncullah beberapa teori mengenai sel. Sejarah ditemukannya teori tentang sel diawali penemuan mikroskop yang menjadi sarana untuk mempermudah melihat struktur sel. Berbagai penelitian para ahli biologi, antara lain seperti berikut:
1. Marcello Malpighi (1628-1694)
Seorang ilmuan dan dokter Italia mempelajari struktur-struktur tumbuh-tumbuhan dan hewan-hewan, dan menamakan sel-sel 'globulus' dan 'sacculus'. Dialah yang dianggap sebagai 'Bapak Anatomi Mikroskopi' dan menemukan adanya kapiler-kapiler darah yang kira-kira 30 tahun sebelumnya sudah diperkirakan adanya William Harvey.
2. Anthoni van Leeuwenhoek (1632-1723)
Seorang ahli mikroskop dari negeri Belanda, mempelajari struktur seluler tumbuh-tumbuhan dan hewan-hewan, termasuk bacteria, protozoa dan spermatozoa.
3. Robert Hook (1635-1703)
Ia mencoba melihat struktur  sel pada sayatan gabus si bawah mikroskop. dari hasil pengamatannya diketahui terlihat rongga-rongga yang dibatasi oleh dinding tebal. Jika dilihat secara keseluruhan, strukturnya mirip sarang lebah. satuan rongga tersebut dinamakan sel.

4. Mathius Scleiden (1804-1881) dan Theodor Schwann (1810-1882)
Mereka mengamati sel-sel jaringan hewan dan tumbuhan. Scleiden mengadakan penelitian terhadap tumbuhan. Setelah mengamati tubuh tumbuhan, ia menemukan bahwa banyak sel yang menyusun tubuh tumbuhan. Akhirnya ia menyimpulkan bahwa satuan terkecil dari tumbuhan adalah sel. Schwann melakukan penelitian terhadap hewan. Ternyata dalam pengamatannya tersebut, ia melihat bahwa satuan terkecil dari tubuh hewan adalah sel.
Dari dua penelitian tersebut keduanya menyimpulkan bahwa sel merupakan unit terkecil penyusun makhluk hidup.
5. Robert Brown
Pada tahun 1831, Brown mengamati struktur sel pada jaringan tanaman anggrek dan melihat benda kecil yang terapung-apung dalam sel yang kemudian diberi nama inti sel atau nukleus. berdasarkan analisanya diketahui bahwa inti sel selalu terdapat dalam sel hidup dan kehadiran inti sel itu sangat penting yaitu untuk mengatur segala proses yang terjadi di dalam sel.
6. Felix Durjadin dan Johanes Purkinye
Pada tahun 1835, setelah mengamati struktur sel, Felix Durjadin dan Johanes Purkinye melihat ada cairan dalam sel, kemudian cairan itu diberinya nama protoplasma.
7. Max Schultze (1825-1874)
Ia menegaskan bahwa protoplasma merupakan dasar-dasar fisik kehidupan. Protoplasma merupakan tempat terjadinya proses hidup.

Dari pendapat beberapa ahli biologi tersebut akhirnya melahirkan beberapa teori sel, antara lain:

  1. Sel merupakan unit struktural makhluk hidup
  2. Sel merupakan unit fungsional makhluk hidup
  3. Sel merupakan unit reproduksi makhluk hidup
  4. Sel merupakan unit hereditas
B. STRUKTUR DAN PERANAN BAGIAN-BAGIAN SEL

                                                                  Sel hewan

                                                              Sel Tumbuhan

Secara anatomis, sel dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
1. Selaput Plasma (Membran Plasma atau Plasmalemma)
    Yaitu selaput atau membran sel yang terletak paling luar yang tersusun dari senyawa kimia lipoprotein (gabungan dari senyawa lemak dan senyawa protein). Seleput plasma bersifat selektif permiabel atau semi permiabel. yang artinya hanya dapat dimasuki oleh molekul tertentu saja. Fungsi dari selaput plasma ini adalah menyelenggarakan transportasi zat dari sel yang satu ke sel yang lain. Khusus pada sel tumbuhan, selain mempunyai selaput plasma masih ada satu struktural lagi yang letaknya di luar selapu plasma yang disebut Dinding sel. Dinding sel terdiri dari dua lapis senyawa selulosa, di antara kedualapisan selulosa tadi terdapat rongga yang dinamakan lamel tengah (Middle Lamel) yang dapat terisi oleh zat-zat penguat seperti Lignin, Chitine, Pektin, Subrine, dan lain-lain. Selein itu pada dinding sel tumbuhan terkadang terdapat celah yang disebut noktah. Pada noktah sering terdapat penjuluran sitoplasma yang disebut Plasmodesma yang fungsinya hampir sama dengan fungsi saraf pada hewan.
2. Sitoplasma dan organel sel
    Bagian yang cair dalam sel dinamakan sitoplasma. Khusus untuk cairan yang berada dalam inti sel dinamakan Nukleoplasma. sedangkan bagian yang padat dan memiliki fungsi tertentu dinamakan organel sel. Penyusun utama dari sitoplasma adalah air (90%), berfungsi sebagai pelarut zat-zat kimia serta sebagai media terjadinya reaksi kimia sel. Organel sel adalah benda-benda solid yang terdapat di dalam sitoplasma dan bersifat hidup (menjalankan fungsi-fungsi kehidupan).
Organel sel tersebut antara lain:
  1. Retikulum endoplasma, yaitu struktur berbentuk benang-benang yang bermuara di inti sel. Fungsi RE adalah sebagai alat transportasi zat-zat di dalam sel itu sendiri.
  2. Ribosom, meupakan organel sel terkecil yang tersuspensi di dalam sel. Fungsi dari ribosom adalah sebagai tempat sintesis protein.
  3. Mitokondria, fungsinya sebagai pusat respirasi seluler yang menghasilkan banyak ATP (energi). Karena itu, mitokondria diberijulukan "The Power House".
  4. Lisosom, fungsinya adalah sebagai penghasil dan penyimpan enzim pencernaan seluler.
  5. Badan Golgo (Aparatus Golgi = Diktiosom). organel ini banyak dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi
  6. Sentrosom (sentriol), berfungsi dalam pembelehan sel (Mitosis dan Meiosis). sentrosom bertindak sebagai benda kutub dalam meiosis dan mitosis.
  7. Plastida, merupakan organel spesifik yang terdapat pada sel tumbuhan. Di dalam plastida terdapat zat pigmen. Mekanisme kerja plastida sangat dipengaruhi rangsang cahaya. pada lingkungan yang terdapat banyak penyinaran matahari, maka plastida menghasilkan pigmen warna yang disebut kloroplas, antara lain pigmen hijau (klorofil), kuning (xantin), dan kuning kemerah-merahan (xantofil). plastida yang tidak terkena cahaya matahari tidak akan menghasilkan pigmen warna yang disebut leukoplas atau amiloplas yaitu untuk tempat amilum.
  8. Vakuola, ialah organela sitoplasmik yang berisi cairan dan dibatasi selaput tipis yang disebut tonoplas. Vakuola berisi garam-garam organik, glikosida, tanin, (zat penyamak), minyak eteris, alkaloid, enzim, butir-butir pati. Vakuola berperan untuk menyimpan zat makanan berupa sukrosa dan garam mineral, selain juga berfungsi sebagai tempat penimbunan sisa metabolisme. Terdapat dua jenis vakuola, yaitu vakuola kontraktil (mengatur nilai osmotik dalam sel)  dan vakuola non kontraktil (mencena makanan dan mengedarkan hasil pencernaan makanan ke seluruh tubuh).
  9. Mikrotubulus, berfungsi untuk mempertahankan bantuk sel dan sebagai "rangka sel". Selain itu mikrotubulus berguna dalam pembentukan sentriol, flagella, dan silia.
  10. Mikrofilamen. Seperti mikrotubulus, tetapi lebih lembut. terbentuk dari komponen utamanya yaitu protein aktin dan miosin (seperti pada otot). Mikrofilamen berperan dalam pergerakan sel.
3. Inti sel (Nukleus)
    Inti sel terdiri dari bagian-bagian yaitu:
  • Selaput inti (Karioteka)
  • Nukleoplasma (Kariolimfa)
  • Kromatin/Kromosom
  • Nukleolus (anak inti)
Berdasarkan ada tidaknya selaput inti, kita mengenal 2 pengglongan sel, yaitu :
* Sel Prokariotik (sel yang tidak memiliki selaput inti), misalnya bakteri.
* Sel Eukarioik (sel yang memiliki selaput inti)
Fungsi dari inti sel adalah mengatur semua aktifitas (kegiatan) sel, karena di dalam inti sel terdapat kromosom yang berisi DNA yang mengatur sintesis protein.

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Bagus :)
Komen punyaku juga ya :)

Unknown mengatakan...

okeh . .

Posting Komentar

 
Design Downloaded from Free Blogger Templates | Free Website Templates